Ini Arahan, Bupati Joune Ganda Dalam Rakorev Penanganan Pasca Bencana

0

MINUT_Pasca bencana akibat curah hujan yang sangat tinggi pada Minggu (07/04/24) di beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Minahasa Utara.

Bupati Joune Ganda pimpin rapat koordinasi dan evaluasi terkait penanganan pasca bencana melalui zoom, Kamis (11/04/24) kemarin.

Rakor ini merupakan yang kedua kalinya pasca bencana dan diikuti oleh Wakil Bupati, Sekda, Staf Ahli, Asisten, Kaban Keuangan, Kepala BPBD, para OPD terkait dan Camat serta direktur PDAM.

Ia mengatakan, menjadi fokus pada rakorev yaitu terkait dengan penanganan jalan dan jembatan yang terputus, ketersediaan logistik bagi masyarakat yang terdampak banjir ketersediaan air bersih dan pengelolaan angggaran penanganan bencana dan pengelolaan dana BTT.

“Berdasarkan laporan dari organisasi Perangkat Daerah teknis dan para camat, untuk jalan yang sempat tertutup akibat tanah longsor sudah teratasi, tinggal jalan yang terputus yaitu jalan menuju desa batu yang sampai saat ini belum dapat lalui, tapi sudah dilakukan pembuatan jalan alternatif disamping jalan yang putus dengan meminjam lahan milik keluarga Keintjem dan akan dilakukan pekerjaan secepatnya oleh DInas PUPR,” ujar Bupati.

Terkait dengan logistik bagi masyarakat yang terdampak telah cukup terpenuhi dan sudah tidak ada lagi masyarakat yang menempati tempat pengungsian karena sudah kembali ke rumah pada keluarga masing-masing

“Kebutuhan Air bersih di beberapa titik yang jalur pipa terputus, sementara diatasi dengan hidran mobil tangki sambil menunggu perbaikan pipa yang putus dimana ini merupakan kerjasama dengan balai prasarana dan pemukiman wilayah Sulut,untuk Dana BTT sebesar Rp. 1.668.486.911. dan dana siap pakai dari BNPB sebesar Rp.250.000.000,” ungkapnya.

Selain itu, Bupati Joune Ganda memberikan arahan kepada OPD teknis tetap melakukan tugas dengan bergerak cepat sesuai tugas dan fungsi dan tanggungjawab.Ia juga memerintahkan kepada para camat agar usulan perbaikan kerusakan harus di kawal dan dimonitor sejauh mana tindaklanjut penanganannya jangan sampai hanya sampai diusulkan tapi tidak dikawal.

Selanjutnya apabila alokasi angggaran yang disiapkan belum tercapai sepenuhnya menyelesaikan pekerjaan para camat dapat menggerakkan masyarakat atau menggunakan dana desa untuk penanganan yang skala desa contoh jembatan kecil yg terputus, jalan perkebunan.

Penanganan Air bersih PDAM berkoordinasi dengan BPPW untuk pengadaan air bersih melalui mobil tangki sambil tetap melakukan perbaikan jaringan pipa yang terputus kemudian setelah di tetapkan tanggap darurat telah ditetapkan alokasikan dana BTT agar pengelolaan sesuai aturan dimana proposal yang dibuat sesuai ketentuan dan semua harus dirinci secara detail kebutuhan yang menjadi prioritas serta semua kegiatan baik format, tata cara di dokumentasikan dengan baik dan otentik mulai dari pengambilan anggaran, pengadaan, penggunaan, pengeluaran dana, pelaporan sampai pada hasil pekerjaan di dokumentasikan.

“Kemudian alokasi anggaran operasional di lapangan perlu diperhatikan karena ini juga sangat penting dan diberikan kepada mereka yang benar-benar melaksanakannya dan setiap hari OPD teknis dan para camat agar melaporkan perkembangan penanganan melalui Sekda,” tandas Bupati Joune Ganda.

(Rommy Rorong)