Tiga Pelaku Arisan Bodong di Kotamobagu Resmi Ditahan

0

KOTAMOBAGU – Setelah beberapa hari menjalani pemeriksaan ahirnya polres Kotamobagu remsi melakukan press koference terkait laporan warga terhadap kasus Invetasi bodong bermodus arisan di kelurahan upai kecamatan Kotamobagu utara pada beberapa hari yang lalu yang
digelar dikantor polres Kotamobagu pada Selasa 25 Mei 2022.

Dalam kesempatan tersebut Kapolres Kota Kotamobagu AKBP Irham Halid dalam keterangan menjelaskan hal ini sesuai laporan polisi nomor LP/B/318/V/2022/ Sulut/ SPKT/ Res-Ktg per tanggal 23 Mei 2022.

“Kronologi kasus ini, sesuai pemeriksaan Reskrim Polres Kotamobagu, sejak tahun 2020 sampai dengan Mei 2022 dimana seorang perempuan KM alias Kof (21) yang merupakan owner atau penanggung jawab dalam kegiatan arisan Online investasi uang,” ungkapnya.

“Dengan melibatkan petugas administrasi sebanyak kurang lebih 13 orang dari hasil kegiatan arisan online/investasi dimana dilakukan dengan menggunakan aplikasi WhqatsApp yang dibuat dalam bentuk grup agar terkoordinir dengan adanya arisan online tersebut,” ujarnya.

Irham mengatakan, KM selaku Owner membuat List atau daftar seperti contoh, arisan Rp22 jual Rp10 juta akan di trima tanggal 30 mei, yang dapat diartikan dimana setiap member atau nasabah yang membayar uang sebesar Rp10 juta pada tanggal 13 Mei 2022 dan kemudian pada tanggal 30 mei 2022.

“Dimana nasabah atau member akan mendapatkan uang sebesar Rp22 juta. Dengan adanya kegiatan arisan online tersebut dimana administrasi bertugas atau berperan untuk mencari member agar mengikuti arisan online investasi tersebut dan petugas administrasi mendapatkan keuntungan setiap kali member membayar list arisan tersebut sebesar Rp500 ribu,” terangnya.

Lanjutnya, KM selaku owner membuat list atau daftar arisan dengan jangka waktu 14 hari yang merupakan jatuh tempo pembayaran dengan suku bunga mencapai 100 persen dan
uang hasil dari pembelian arisan tersebut digunakan oleh KM untuk menutupi arisan yang jatuh tempo pada saat itu, dan selebihnya hasilnya digunakan untuk keperluan sehari-hari.

“Kerugian yang dialami sekarang kurang lebih Rp200 juta, dan langkah selanjutnya yang di lakukan pihak kepolisian yakni melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan korban sebanyak sebanyak 6 orang,
melakukan pemeriksaan dan menahan terhadap 3 pelaku inisial KM, IM dan AD yang merupakan admin serta reseller.

Kami pun akan melakukan Penyitaan terhadap barang bukti antara lain Bukti sreenshoot percakapan di aplikasi whatsapp, 1 (satu) lembat kwitansi penyerahan uang, 1 (satu) lembar surat perjanjian pembelian arisan (SPJ), 3 (tiga) unit handphone iphone 11,”bebernya.

Kapolres menambahkan, Pasal yang di langgar Pasal 45A ayat 1 Sub Pasal 28 Ayat 1 Undang-undang RI Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas undang-undang RI No.11 tahun 2008 tentang Informasi dan transaksi Elektronik atau Pasal 378 KUHP Jo Pasal 55 KUHP.

“Unsur pasal, dengan sengaja tanpa hal Menyebarkan berita bohong
dan menyesatkan dengan mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik, dengan pidana penjara paling lama 6 tahun,

Kapolres pun mengimbau kepada masyarakat agar jangan mudah percaya dan lebih berhati-hati jika ada tawaran seperti ini agar tidak lagi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan serta kami akan terus lakukan pengembangan terkait kasus ini,” ungkapnya. (Dp)