KOTAMOBAGU -Pemerintah Kota Kotamobagu merespon terkait beredarnya isu isolasi karyawan PT-JRBM yang berstatus reaktif COVID-19 di wilayah Kota Kotamobagu.
Pertemuan yang digelar di Aula Pemkot Kota Kotamobagu ini dipimpin Sekretaris Kota Sande Dodo didampingi oleh para Asisten, Kepala BPBD, Kadiskes, Kadis Kominfo, Kadis Pariwisata, dan MUI. Selain itu hadir juga perwakilan Manajemen JRBM Bolaang Mongondow.
Sekretaris Kota Sande Dodo saat memimpin rapat Gugus Tugas Covid-19 menyampaikan rapat ini untuk menanggapi isu yang viral beberapa hari terakhir ini “Saya dapat info dari media bahwa ada sekian yang positif kemudian di isolasi di hotel hotel di Kotamobagu.” Kata Sande.
Sande mengatakan, untuk orang yang terkonfirmasi positif harus di isolasi di Rumah Sakit atau hotel bagi yang tidak ada gejala.”Untuk yang isolasi di hotel tetap bisa dilakukan tapi harus prokes dan tidak boleh ada interaksi. Kalau di rumah diawasi orang rumah. Nah untuk di hotel tidak boleh menerima tamu umum. Kalau masih menerima tamu dari luar tidak ada gunanya isolasi.”ucap Sande.
Selain pihak Polres Kotamobagu yang hadir pun turut memberikan tanggapan atas isu yang tengah viral “Terkait dengan JRBM ini sudah menjadi isu negatif. Di hotel itu savetynya belum tentu maksimal. Bisa jadi yang di isolasi keluar cari makan atau belanja. Ini yang beredar luas. Kami menyarankan kalau bisa ada tempat lain dijadikan isolasi. Kalau bisa di Lanut sana supaya lebih baik lagi. Masyarakat tidak berfikir lain. Tapi kembali lagi ke SOP yang diterapkan JRBM.”terang Kompol Johan Damopolii, Kabag Ops Polres Kota Kotamobagu.
Sementara itu pihak JRBM yang diwakili Eksternal Relation Dwi Broto mengatakan bahwa pihaknya memilih isolasi di hotel agar lebih aman dan bisa di kontrol “Karyawan kami ini sebagian besar di wilayah BMR dan khususnya Kotamobagu. Sehingga kami memilih untuk melakukan isolasi di hotel. Ini diangkap lebih aman dan bisa di kontrol setiap hari oleh dokter dan penjaga. Saat ini ada 56 yang di isolasi di 3 hotel di Kotamobagu semuanya reaktif antigen.” Terang Broto.