Pilih Isolasi Karyawan di Hotel,JRBM : Ini Pilihan Paling Aman Dan Mudah di Kontrol

0

KOTAMOBAGU- Terkait beredarnya informasi puluhan karyawan PT JRBM Bakan yang di isolasi di beberapa hotel di Kotamobagu di tanggapi oleh Manajemen PT JRBM. Pihak Manajemen meluruskan informasi saat mengelar pertemuan bersama Pemkot Kotamobagu dan Gugus Tugas Covid-19 Kotamobagu. Jumat 16 Juli pagi tadi.

Menurut Manager External Dwi Broto, pihaknya sudah menerapkan prokes di Site terutama bagi karyawan yang baru tiba dari luar daerah “Semua yang baru tiba di Manado sejak tahun lalu langsung di periksa. Kalau ada yang reaktif kami karantina di Manado. Begitu juga untuk yang positif, setelah dinyatakan bersih baru bisa lanjut ke Site.” Kata Broto.

Prokes ini pun berlaku bagi tamu dari luar perusahaan. Bahkan dalam kondisi seperti ini pejabat dari Pusat, provinsi dan daerah tidak kami izin naik ke Site “Pejabat provinsi dan daerah yang akan masuk ke Site tidak sembarang kami izinkan. Prokes juga berlaku bagi karyawan yang ada di didalam, semua kami tracking kalau ada yang positif langsung isolasi.” Terang Broto.

Adapun puluhan karyawan yang di isolasi di beberapa hotel di Kotamobagu, menurut Broto pihak JRBM memilih isolasi di hotel supaya lebih aman dan mudah di kontrol “Mengisolasi di hotel jauh lebih aman dan mudah kami kontrol. Kami menempatkan dokter dan kordinator lapangan sebagai security yang bertugas setiap hari mengawasi karyawan yang isolasi. SOP nya juga cukup ketat tidak bisa keluar dan tidak bisa menerima tamu, terlebih keluarga.” Beber Broto.

Saat ini lanjut Broto, ada 56 karyawan yang di isolasi di tiga hotel berbeda di Kotamobagu “Hotel yang kami gunakan untuk isolasi karyawan JRBM dengan status reaktif swab antigen, tidak bisa menerima tamu umum, jadi hanya karyawan JRBM. Itu yang jadi kesepakatan kami dengan pihak hotel. Untuk yang reaktif antigen kami melakukan dua kali tes PCR. Tes bertama jika negatif akan dilanjutkan dengan tes PCR kedua. Jika positif dan tidak memiliki gejala tetap isolasi di hotel. Sedangkan mereka yang negatif PCR dua kali tes langsung kami izinkan pulang. Untuk yang positif hasil PCR dan memiliki gejala kami pindahkan ke Rumah Sakit Pobundayan atau Siloam Manado.” Bebernya.

“Karyawan ini aset kami, tentu akan kami jaga, baik itu kesehatan dan keluarnya. Kami ingin mereka dalam keadaan sehat baru bisa kembali ke rumah. Memilih hotel sebagai tempat isolasi supaya mereka tidak menjadi kurir di tempat tinggalnya.” Sambung Broto.

Sementara itu pengelola salah satu hotel yang dijadikan tempat isolasi oleh JRBM Bakan mengaku, pihaknya tidak menerima tamu umum semenjak hotelnya digunakan sebagai tempat isolasi “Sudah masuk dua pekan hotel Tamasya digunakan JRBM untuk Isolasi. Kami tidak lagi menerima tamu umum ini adalah kesepakatan dengan pihak JRBM. Bahkan jika ada keluarga yang datang kami tidak izinkan bertemu, kalaupun ada yang membawa makanan hanya sampai di lobi nanti akan diteruskan karyawan hotel. Untuk pemberian makanan karyawan JRBM semuanya kami perlakukan dengan prokes. Tidak ada karyawan hotel yang kontak langsung, kamar tidur dibersihkan sendiri. Pihak JRBM juga menempatkan kordinator lapangan sebagai security untuk menjaga” Ungkap pengelola hotel Tamasya.

Sekedar informasih diakhir rapat bersama Pemkot Kotamobagu dan Gugus Tugas Covid-19 Kotamobagu memberi apresiasi kepada JRBM dalam penerapan prokes di lingkungan perusahaan dan karyawan nya. Selain itu, Tim Covid-19 memberi catatan agar JRBM meningkatkan koordinasi dengan Tim Covid kota Kotamobagu. Karena wilayah isolasi mandiri berada di kota kotamobagu