Seorang Remaja Ditemukan Tewas Tenggelam di Kompleks Aer Ujang

0

BITUNG—Peristiwa nahas terjadi di bawah jembatan tol Pinokalan, Kota Bitung, Sabtu (24/5/2025) siang, ketika seorang remaja bernama Revan Kueso (19) tenggelam di tempat mandi kompleks air hujan bekas proyek pembangunan jalan tol Manado–Bitung.

Korban dinyatakan meninggal dunia setelah ditemukan teman korban bersama warga dan anggota dari Polsek Ranowulu sekitar 30 menit pascakejadian.

Kapolsek Ranowulu, Iptu Teguh Pambudi saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa kejadian bermula saat korban bersama dua rekannya, Hizkia Kolibu (16) dan Lie Jian Hua (19), mendatangi lokasi tersebut untuk berenang sekitar pukul 13.00 WITA. Mereka turun ke kolam yang berada tepat di bawah jembatan tol tersebut.

Ketika Hizkia dan Revan mulai berenang, Lie Jian Hua belum turun karena sedang menerima telepon. 

Tak lama berselang, Hizkia mendengar jeritan lemah dari Revan yang berenang di belakangnya. 

Saat menoleh, Hizkia melihat Revan mulai tenggelam. Ia sempat mencoba menarik korban, namun ikut tertarik ke dalam dan akhirnya melepaskan pegangan demi menyelamatkan diri.

Melihat korban tidak muncul lagi ke permukaan, kedua rekan korban segera mencari bantuan dan melapor ke Polsek Ranowulu. 

Petugas yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Iptu Teguh Pambudi bersama warga langsung melakukan pencarian. 

Sekitar pukul 14.10 WITA, jenazah Revan ditemukan di dasar kolam yang berlumpur dan diperkirakan memiliki kedalaman lebih dari dua meter. 

Korban langsung dilarikan ke RSUD Manembo-nembo, namun dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis setibanya di rumah sakit.

Pihak keluarga korban melalui Lie Jian Hua menolak dilakukan autopsi dan menerima peristiwa ini sebagai musibah. 

Jenazah korban dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

Dasar kolam yang penuh lumpur dan kondisi air yang kotor menjadikannya sangat berbahaya. 

Ironisnya, ini bukan kali pertama peristiwa tenggelam terjadi di lokasi tersebut.

Kapolsek Ranowulu menyampaikan imbauan agar pemerintah bersama pihak berwenang menutup sementara lokasi tersebut guna mencegah korban jiwa berikutnya. 

Warga juga menyerukan agar area itu dipagar dan diberi tanda larangan mengingat tingkat bahaya yang tinggi, terutama bagi anak-anak dan remaja yang kerap bermain di sekitar kawasan tersebut.

Peristiwa ini menjadi pengingat serius pentingnya pengawasan dan penanganan lokasi-lokasi sisa proyek yang berpotensi menimbulkan risiko keselamatan jiwa.