SULUT – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) dibawah kepemimpinan Yulius Selvanus Komaling (YSK) dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay (Victory) dalam upaya ketahanan pangan tengah upayakan menuju swasembada pangan.
Menurut Gubernur YSK, kebutuhan beras untuk Sulut pertahun 280 ribu ton.
“Kebutuhan kita 280 ribu ton dan hari ini kita baru menghasilkan 150 ribu ton, maka kita masih kurang 130 ribu ton per tahun,”jelas YSK dalam Paripurna penyampaian Laporan Keterangan Pertanggung jawaban (LKPJ) Sulut tahun anggaran 2024,Senin (24/03/2025) lalu.
Untuk pemenuhan kekurangan tersebut, YSK akan menggenjot pemanfaatan lahan untuk lahan pertanian basah.
Namun sebelumnya, YSK akan menyiapkan irigasi untuk kebutuhan lahan-lahan basah.
Yang menjadi kendala menurut YSK adalah banyaknya lahan-lahan sudah alih fungsi.
“Banyak lahan-lahan yang sudah ahli fungsi, itu sebabnya kita minta lagi ke kabupaten kota untuk lahan-lahan basah pertanian untuk padi itu menjadi produk kita bersama,”lugasnya.
Untuk mengembalikan alih fungsi tersebut, YSK akan merevisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Sulut.
“Finalisasi terkait dengan RTRW kita terakhir di evaluasi tahun 2014, selama sepuluh tahun kita dengan perkembangannya masyarakat dinamikanya masyarakat di Sulawesi Utara tentunya menjadi perhatian buat kita semua untuk segera mungkin dan kita membuat merubah RTRW,”tegasnya.
Kata YSK, RTRW ini akan menentukan wilayah pertanian produktif di Sulut sehingga bisa memaksimalkan produksi beras.
“Dan berharap bahwa setelah RTRW ini selesai, pemerintah daerah dapat segera menyiapkan program pertanian berbasis lahan yang optimal,”tandasnya.
