Ops Patuh Boltim Temukan Banyak Pelanggar Lalin
BOLTIM – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bolaang Mongondow Timur (Boltim) selama sepekan terakhir mendapati puluhan pengendara roda dua maupun roda empat yang kurang mematuhi aturan lalu lintas.
Selain tidak memakai helm SNI, Satlantas Polres Boltim menemukan puluhan pengendara yang menggunakan knalpot bising, serta tidak melengkapi surat-surat berkendara.
Adapun setiap pengendara kendaraan bermotor di Indonesia wajib memiliki serta membawa surat izin mengemudi (SIM) sebagai salah satu dokumen yang menyatakan legalitas.
Hal ini sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Bagi seluruh pihak yang melanggar, bisa dikenakan sanksi berupa denda atau pidana.
Tetapi, perlu diketahui ada perbedaan sanksi maupun besaran denda antara pengguna kendaraan yang memiliki SIM tetapi lupa membawa, dengan tidak mempunyai SIM.
“SIM merupakan persyaratan wajib bagi pengendara. Kalau tidak punya atau bawa, itu sudah menjadi pelanggaran lalu lintas dan kena tilang,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo.Aturan terkait pengendara yang tidak dapat menunjukkan SIM saat mengemudikan kendaraan bermotor ketika dimintai oleh petugas, tercantum dalam Pasal 88 ayat (2).
Rinciannya, dapat dipidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan dan/atau denda paling banyak Rp 250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
Sementara sanksi lebih berat dikenakan untuk pengendara yang tidak memiliki SIM seperti diatur dalam pasal 281 pada UU LLAJ, yaitu dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp 1.000.000 (satu juta rupiah).
“Tiap pengendara harus bisa menunjukkan SIM saat razia. Kalau tidak membawa tetap menjadi pelanggaran lalu lintas dan kena tilang. Pun demikian kalau tidak memilikinya, tetapi kalau membawa tetapi masa berlakunya habis kan masih ada dispensasi,” Sambodo.(bm)