Astaga! Diduga Ada Pungli di SMP Negeri  1 Modayag Barat

0

BOLTIM – Aroma tidak sedap terkuak terkait agenda rencana kegiatan perpisahan kelas 9  siswa di SMP Negeri 1 Modayag Barat tepatnya di Desa Bangunan , Kecamatan Modayag Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).

Dimana sejumlah orang tua murid mengeluh terkait dana yang dibebankan kepada para orang tua siswa kelas 9  sebesar Rp 300.000 , per siswa. diketahui dana tersebut akan dipakai pada kegiatan perpisahan yang rencananya akan di gelar pada tanggal 5 juni 2023 mendatang.

Sebagaimana pengakuan salah satu orang tua murid dimana pada hasil rapat perdana  antara orang tua murid, dan para  guru , sudah menyepakati biaya sebesar Rp 200.000 , dan itu sudah disepakati , dimana dana tersebut diperuntukan pada biaya pemasangan kanopi, elekton dan lain sebagainya. Namun selang beberapa hari kemudian dana sebesar Rp 200 ribu yang disepakati dinaikan menjadi Rp 300 ribu per siswa.

” Memang biaya tersebut tidak terlalu besar, tetapi ekonomi para wali murid tidak sama , karena kesepakatan awal sudah disepakati tapi dirubah kembali,” kata salah satu wali murid yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Disisi lain parahnya lagi, dimana sesuai pengakuan salah satu siswa, dimana sudah  menjadi konsumsi di internal siswa kelas 9 di SMP 1 Modayag Barat ,  jika mereka siswa  tidak memberikan atau mengunpulkan dana sebesar Rp 300 ribu per siswa, diancamIjazah tidak diberikan  .

” Dorang bilang kalu ndak mobakase doi Rp 300 ribu, torang pe Ijazah pihak skolah motahan ,” kata salah satu kelas 9 di SMP 1 Modayag Barat.

Disisi lain atas kebijakan pihak sekolah seperti ini dianggap membebankan para wali murid, apalagi sesuai pengakuan sejumlah siswa jika tidak memberikan dana sebesar Rp 300 ribu, Ijazah mereka akan ditahan.

Sekedar diketahui dari jumlah siswa kelas 9 yang terbagi di tiga ruangan sekira 75 siswa dan per siswa dibebankan Rp 300 ribu/ siswa maka total dana yang akan terkumpul sebesar Rp 22.500.000.

Sementara itu  Kepala Dinas Pendidikan Boltim, Yusri Damopolii, ketika dikonfirmasi enggan menggubris persoalan atau keluhan dari orang tua murid. Kadis  mengatakan baiknya kasus ini dikonfirmasikan lebih dulu kepihak Sekolah.

” Konfirmasi dulu agar beritanya berimbang,” kata Kadis lewat via WhatsApp.(Buds)