banner kpu

Akibat Kenaikan Beras Melebihi HET Perum Bulog Gandeng DKP Boltim

0

BOLTIM – Mencermati kondisi harga beras Premium dimana saat ini mengalami kenaikan jauh dari Harga Eceran Tertinggi  (HET) khususnya dipasaran , tentu membuat  pemerintah pusat  melalui Badan Pangan Nasional telah menugaskan Perum Bulog untuk melakukan stabilisasi harga beras melalui Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan komoditi Beras ( SPHP Beras) yang ada di Kabupaten/Kota yang ada.

Nah untuk Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) sendiri hingga saat ini harga beras premium dikalangan masyarakat sudah bermain di level Rp 13 ribu/kilogram. Tentunya untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga beras premium dipasaran yang mulai melebihi HET, pihak Dinas Ketahan Pangan (DKP) Boltim, melakukan pengawalan dan pengawasan  dalam pelaksanaan SPHP Beras agar berjalan maksimal dan meredam gejolak atau kenaikan harga beras di konsumen.

Buktinya dari 7 Kecamatan yang ada di Boltim sudah ada 6 (enam) kecamatan yang mendapat pelayanan dari pihak DKP Boltim dan Perum Bulog Bolmong.
Sebagaimana dikatakan Kepala Dinas Ketahan Pangan Boltim , Aiko Mantemas bahwa, pihaknya melakukan pengawalan kepada pihak Perum Bulog terkait penentuan titik lokasi, volume dan harga penjualan di masyarakat.

” Hari ini kita melakukan penjualan beras Bulog dan gula pasir di Kecamatan Nuangan ,” kata Kadis.

Diketahui saat jadwal untuk Kecamatan Nuangan pihak Perum Bulog menyiapkan beras untuk dijual ke konsumen seharga Rp 9.000 ribu/ kilogramnya, tetapi dalam kemasan kantong ,  sebanyak 5 kilogram dengan harga Rp 45.000 per kantong.

Sedangkan untuk gula pasir dijual seharga Rp 13 ribu/kilogram.

” Untuk beras habis terjual kemasyarakat , Diman Bulog sendiri menyiapkan sebesar 2.5 ton beras dan semua stok yang ada habis terjual ,” kata Aiko. Sembari, menambahkan dimana artinya ini untuk meredam gejolak harga beras di kalangan konsumen.

Diketahui pihak Perum Bulog sendiri dan Dinas Ketahanan Pangan selaku mengawasi pelaksanaan kegiatan sudah turun di 6  kecamatan.

” Iya , kita sudah turun di  kecamatan Kotabunan, Tutuyan, Modayag, Modayag Barat  Mooat dan Nuangan , terakhir kita akan turun di Kecamatan Motongkad,” pungkas Aiko.(BM)