Bupati Minta Kepada PT.ASA Tak Ada Lagi Banjir di Kotabunan dan Desa Bulawan
BOLTIM – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sam Sachrul Mamonto, S.Sos., M.Si memanggil pihak PT Arafura Surya Alam (ASA) guna meminta jaminan keamanan, kenyamanan dan keselamatan masyarakat lingkar tambang yang berada di wilayah Desa Kotabunan bersatu dan Bulawan bersatu.
Pasalnya, sejak 30 tahun lalu, meski diguyur hujan lebat, Desa Kotabunan dan Bulawan bersatu tidak pernah mengalami banjir. Namun, pasca PT ASA mulai beroperasi sekira 6 bulanan ini, ketika curah hujan cukup tinggi pada Jumat, 14 Juli pekan lalu, sebagian desa di Kotabunan dan Bulawan terendam banjir hingga setinggi pinggul orang dewasa.
Masyarakat pun mulai mempertanyakan kedudukan PT ASA di wilayah Kotabunan, apakah akan membawa kemakmuran atau menimbulkan bencana berkepanjangan.
Pantauan media ini, gunung yang dibalut pepohonan yang awalnya rindang sudah mulai nampak botak akibat penggundulan. Pastinya, hal ini akan menjadi penyumbang resapan air hujan dan menyebabkan banjir. Baru 6 bulan beroperasi sudah berdampak buruk, sementara wacana PT ASA adalah puluhan tahun kedepan.
Sehingga itu, Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto menegaskan agar pihak PT ASA segera bertindak melakukan mitigasi bencana.
Soal itu, Bupati Boltim memberikan dua pilihan kepada pihak PT ASA.
“Pihak perusahaan mempunyai kewajiban memitigasi bencana. Pertama, kalau PT ASA bisa segera melakukan (mitigasi bencana) maka bisa terus bekerja, namun kedua, kalau tidak bisa segera, maka terpaksa saya harus menghentikan kegiatan perusahaan kalian saat ini juga,” tegas bupati di hadapan sejumlah penanggungjawab PT ASA yang hadir.
Pertemuan antara Pemkab Boltim dan PT ASA di Rumah Rakyat Boltim sore tadi sedikit alot. Pasalnya, Bupati Boltim yang di dampingi para Asisten, Kepala PUPR dan Camat Kotabunan menekankan jaminan untuk masyarakat Kotabunan dan Bulawan bersatu. “Sebagai kepala daerah saya tidak bisa tidur kalau terjadi hujan lebat karena mengingat masyarakat saya. Penggundulan hutan menjadi penyumbang air sungai bisa meluap, sehingga kita harus memitigasi resiko-resiko yang akan terjadi,” ujar bupati.
“Fokus saya adalah, bagaimana pihak perusahaan memberikan jaminan kepada saya bahwa tidak adalagi banjir di wilayah Kotabunan dan Bulawan. Saya tidak ingin lagi mendengar jeritan-jeritan masyarakat karena terdampak bencana gara-gara perusahaan tidak memitigasi bencana,” sambung orang nomor satu di Kabupaten Boltim ini dengan sangat tegas.
Besok pagi PUPR Boltim bersama pihak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan emas itu akan meninjau planning titik mitigasi bencana.
“Saya ingin komitmen dan tanggung jawab PT ASA soal penanggulangan banjir. Besok siang harus sudah bisa menetapkan penanganan pencegahan terjadinya banjir,” pungkas bupati.(Budi Mamonto)