Pencanangan Marijo Bakobong,Desa Pontodon Timur Terima Bantuan Bibit Tanaman Pangan

0

KOTAMOBAGU – Slogan marijo ba kobong yang dicanangkan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey gencar dilakukan di Kotamobagu.

Pencanangan slogan tersebut turut didukung Bank Indonesia (BI) perwakilan Sulawesi Utara melalui pemberian bantuan bibit tanaman pangan di sejumlah desa di wilayah Kota Kotamobagu.

Kepala Bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan Bappelitbangda Kotamobagu, Regina Mokoginta, mengatakan program pemberian bantuan bibit tanaman komoditi ini, merupakan kerjasama BI dengan Pemkot Kotamobagu dalam rangka mendukung slogan Mari jo Bakobong sekaligus pengendalian inflasi tahun 2023.

“Ada lima desa yang menerima bantuan bibit tanaman pangan ini. Masing-masing Desa Pontodon Timur, Bilalang Satu, Kopandakan, Poyowa Kecil serta Kobo Kecil. Bantuan secara simbolis diterima Dusun II Desa Pontodon Timur dilanjutkan peninjauan lahan oleh pihak BI,” ujar Regina, di sela-sela peninjauan lahan di Desa Pontodon Timur, Selasa (28/2/2023)

Menurutnya, adapun bantuan bibit tanaman pangan yang diberikan terdiri dari 4 komoditi. Yakni Bawang Merah, Cabe, Tomat serta Sayuran.

“Bantuan diberikan kepada 40 kepala keluarga di setiap desa. Dimana, tiap kepala keluarga menerima empat jenis bibit yang terdiri dari bibit bawang merah, cabe, tomat serta sayuran,” sebutnya.

Regina pun berharap, Desa Pontodon Timur akan mendapatkan pendampingan lebih baik sekaligus bantuan yang lebih besar jika kemudian program ini berhasil berjalan dengan baik.

Di kesempatan yang sama, Kepala Desa Pontodon Timur Imelda Pasambuna, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkot Kotamobagu serta BI yang telah memilih Pontodon Timur sebagai salah satu desa yang mendapatkan bantuan bibit tanaman

“Selaku pemerintah desa tentunya berharap bantuan bibit tanaman dari BI ini bisa dimanfaatkan dengan baik sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi di daerah, sekaligus berharap agar kemudian Pontodon Timur bisa menjadi desa percontohan di Kota Kotamobagu dan Sulawesi Utara pada umumnya,” harap Imelda. (LAM)