Manajemen Dan Security PT. ASA Tidak Kooperatif

0

BOLTIM – Entah disengaja atau tidak, tentu ini bentuk intimidasi kepada oknum wartawan yang kesehariannya bertugas sebagai kontrol sosial.

Lihat saja, Salah satu pewarta di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Gazali Potabuga, dimana tercatat sebagai anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Kabupaten Boltim, mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat melakukan kegiatan jurnalistik tepat dilokasi PT Arafura Surya Alam (ASA).

Dimana secara gamblang dirinya mengaku dilarang oleh oknum security PT ASA, saat melakukan peliputan kerusakan jaringan pipa air minum warga yang masuk di area perusahaan pada Kamis (19/1/2023) belum lama ini.

“Saya merasa diintimidasi saat melakukan peliputan sekaligus mengecek langsung- informasi warga terkait dengan kerusakan jaringan pipa air minum yang terjadi di Desa Bulawan dan Desa Kotabunan,” kata Gazali.

Gazali menjelaskan, kerusakan jaringan pipa air minum ke pemukiman warga diduga akibat adanya aktivitas alat berat dari perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan itu, dan sudah menjadi sorotan warga.

“Awalnya saya lakukan pengecekan dibagian bak penampungan air, tapi tidak ada masalah, setelah dicek dicurigai ada kerusakan di jaringan pipa, dan itu masuk di dalam area perusahaan,” kata Gazali.Sembari, menambahkan dimana tempat itu terlihat adanya aktivitas pekerjaan perusahaan dengan menggunakan alat berat.”

“Saya langsung menemui seorang security dan menyampaikan bahwa saya berprofesi sebagai pewarta , jadi minta izin untuk mengambil gambar serta ingin bertemu dengan penanggungjawab pekerjaan untuk melakukan konfirmasi, terkait dugaan kerusakan jaringan pipa air minum yang disebabkan pekerjaan ini,” kata Gazali.

Namun, terang Gazali, oknum security yang belakangan diketahui akrab dipanggil Dandi itu, tidak mengizinkan dan melarangnya untuk berada di area tersebut.

“Securty itu menyampaikan tidak bisa, karena tidak menggunakan pakaian yang safety dan tidak boleh masuk di area perusahaan kalau tidak menggunakan pakaian safety,” kata Gazali.

Berbeda dengan kondisi selanjutnya , dimana beberapa saat kemudian datang sejumlah aparat desa, tapi dibiarkan oleh Security dan tidak diberikan teguran, alhasil mereka sama seperti saya tidak menggunakan pakaian safety.

“ Inikan aneh juga kenapa mereka tidak dilarang, padahal mereka juga tidak menggunakan pakaian Safety, apa bedanya saya dengan warga dan aparat desa ,” tegas Gazali.

Terpisah, Ketua PWI Boltim melalui Kepala Bidang Hukum dan Advokasi PWI Boltim, Budi Syahril Mamonto SH menyayangkan perlakukan Security PT ASA itu.

“ Security kan hanya menjalankan tugas, tentu ini adalah perintah dari pimpinan, idealnya pihak manajemen perusahaan harus kooperatif , jangan dong mengusir wartawan yang hendak meliput saat melihat kondisi pipa air yang bocor akibat aktivitas kendaraan milik PT.ASA kejadian ini sangat disesalkan,” katanya.

Pengusiran wartawan tersebut, kata Budi, lantaran telah menjadi protap. Sebab mungkin wartawan tersebut tidak menggunakan pakaian safety standar perusahaan.

“Akan tetapi kenapa masyarakat yang masuk diareal tanpa menggunakan safety tidak di usir.”

Ada apa sebenarnya? Kenapa hanya wartawan saja yang di usir, ini bisa saja menghalang-halangi tugas jurnalistik, apalagi Wartawan adalah kontrol sosial dan pekerjaanya juga dilindungi Undang-Undang. Saya sangat menyayangkan ulah security ini,” sambungnya.

Senada disampaikan Ketua PWI Sulawesi Utara, Vouke Lontaan.

“Sebagai Ketua PWI Sulut sangat prihatin dengan tindakan security PT ASA yang melakukan pengusiran terhadap wartawan,” ucap Vouke, Sabtu (21/1/2023).

Harusnya kata Vouke, kalau wartawan ini tidak menggunakan pengaman seperti topi proyek atau lainnya dibantu berikan perlengkapan pengamanan tersebut. Kalau hanya hal itu yang dimaksud.

“Justru dipertanyakan ada apa sehingga Security melakukan tindakan pengusiran terhadap wartawan. Pihak managemen perusahaan perlu menangani hal ini sesuai dengan aturan perusahaan,” tegas Vouke.

Sementara itu, PT ASA melalui PT G4S sebagai penyedia jasa Security meminta maaf atas kejadian tersebut.

“Assalamualaikum pak Ghazali mohon ijin, terkait sikap kurang berkenan yang dilakukan anggota Security kami kepada Bapak, saya selaku SPV Area, memohon maaf terkait hal tersebut, untuk selanjutnya akan kami lakukan pembinaan di lapangan,” kata Fiju Pakuku melalui pesan WahtsApp, Sabtu (21/1/2023).(BM)