Pelatihan KBKT Tingkat Lanskap Bolsel Libatkan BKSDA Sulut dan WCS

0

BOLSEL – Pemerintah Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) bersama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara (Sulut) didukung oleh Wildlife Conservation Society (WCS) – Indonesia Program menyelenggarakan Pelatihan Kajian Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (KBKT) Tingkat Lanskap Kabupaten Bolsel, di Hotel Sutanraja, Rabu (05/02/2020).

Kegiatan yang berkerjasama juga dengan tim pelatih praktisi kajian KBKT termasuk dari WCS Indonesia Program, Tropenbos Indonesia dan Idea, akan berlangsung hingg 6 Febuari besok.

Mewakili Bupati Bolaang Mongondow Selatan, Hi. Iskandar Kamaru, S.Pt, Asisten III Pemkab Bolsel Rikson Paputungan, S.Pd, M.Pd, menyampaikan bahwa kajian ini sangat penting untuk menjadi dasar informasi perencanaan pembangunan wilayah berkelanjutan di Kabupaten Bolsel

“Berkaitan dengan penataan ruang yang menjamin daya dukung dan daya tampung wilayah bentang alam Bolsel, sehingga kajian nilai konservasi tinggi perlu dilakukan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses penyusunan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) Daerah. Dapat juga menjadi acuan penting berbagai dokumen kebijakan dan rencana program Kabupaten Bolsel,” Kata Mantan Kadis Pendidikan berprestasi ini.

Dikatakannya, Pemkab Bolsel telah berkomitmen melaksanakan pembangunan berkelanjutan dengan inisiatif yang tinggi untuk menjaga kelestarian lingkungan.

“Bentuk komitmen dalam melestarikan lingkungan ini salah satunya dinyatakan dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 78 Tahun 2018 tentang Penataan Kawasan Pengungsian Satwa dan Keputusan Bupati nomor 289 tahun 2019 tentang pembentukan Forum Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial Koridor Kehidupan Liar Tanjung Binerean,” Jelasnya.

Sementara itu, Iwan Hunowu mewakili WCS Indonesia Program Inisiatif dan komitmen Pemda Kabupaten Bolsel yang sangat tinggi akan pembangunan yang berkelanjutan kelestarian lingkungannya untuk dapat didorong bersama-sama

pihak WCS.

“WCS sebagai mitra pemerintah melihat bahwa kajian kawasan dengan pendekatan KBKT ini dapat menjadi alat perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan pembangunan wilayah lanskap Bolsel yang menghasilkan keseimbangan pemanfaatan secara ekonomi, ekologi dan budaya berkelanjutan,” tururnya.

Menurutnya, Pelatihan ini sebagai dasar informasi perencanaan pembangunan wilayah yang berkelanjutan yang mempunyai Nilai Konservasi Tinggi. Definisi HCVRN 2017 adalah nilai-nilai biologis, ekologis, sosial budaya yang memiliki arti signifikansi dan peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia dan alam. Tambahnya.(Dp)