Perkelahian Gunakan Sajam di Tempat Biliard Aertembaga Rugikan Pemilik Usaha Polisi Kini Amankan Para Pelaku
BITUNG—Bentrokan antar dua kelompok pemuda di Kota Bitung berujung kerusakan fasilitas umum dan kerugian bagi pihak yang tidak terlibat.
Peristiwa yang terjadi pada Minggu, 13 Juli 2025, berlangsung di lokasi tempat biliard milik Farrel Daud, yang terletak di Kelurahan Winenet Dua, Kecamatan Aertembaga.
Farrel Daud, pemilik tempat usaha tersebut, mengaku sangat kecewa atas insiden yang merusak berbagai fasilitas di tempat biliard miliknya.
Saat kejadian, Farrel mengaku tidak berada di lokasi karena masih berada di rumah.
Ia mengetahui peristiwa tersebut dari seorang pekerja yang mengabarkan adanya perkelahian di tempat usaha.
“Saya kaget waktu dapat kabar. Ternyata bukan cuma perkelahian, tapi juga pengrusakan barang-barang di tempat usaha saya,” ujar Farrel saat dimintai keterangan, Selasa (15/7/2025).
Lanjut Farrel, kerusakan yang terjadi mencakup sejumlah bola biliard, kamar tempat pekerja, hingga fasilitas toilet.
Menurut perhitungan Farrel, total kerugian yang ia alami mencapai sekitar Rp 30 juta.
Dari informasi yang dihimpun, diketahui bahwa bentrokan tersebut bermula dari perselisihan antar dua kelompok pemuda yang sudah terjadi sejak malam sebelumnya.
Ketegangan yang belum mereda itu kemudian memuncak pada hari berikutnya, tepatnya di lokasi usaha milik Farrel.
Saksi mata menyebut bahwa salah satu kelompok datang menyerang kelompok lawannya yang sedang bermain biliard.
Parahnya, perkelahian berlangsung dengan menggunakan senjata tajam, sehingga membuat situasi di tempat umum itu menjadi sangat mencekam.
Sejumlah pengunjung dilaporkan berhamburan menyelamatkan diri, sementara fasilitas di tempat itu menjadi sasaran amukan.
Beruntung pihak kepolisian bergerak cepat. Saat ini, kedua kelompok pemuda yang terlibat bentrok telah diamankan di Mako Polres Bitung untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.
Farrel berharap para pelaku mendapatkan hukuman setimpal dan ia juga meminta perlindungan hukum sebagai warga yang merasa dirugikan.
“Saya tidak ada urusan dengan konflik mereka, tapi saya yang menanggung rugi. Semoga ini jadi perhatian pihak berwenang agar kejadian serupa tidak terulang,” ungkapnya.
Peristiwa ini kembali menjadi pengingat pentingnya pengawasan dan penanganan dini terhadap potensi konflik sosial, terutama yang melibatkan kelompok usia muda di kawasan urban.