SULUT – Hasil Tim seleksi Komisioner Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulut periode 2024 kini memasuki tahapan uji kepatutan dan kelayakan yang akan dilakukan oleh Komisi I DPRD Sulut dan ternyata masih berpolemik.
Tahapan seleksi yang dilakukan oleh tim seleksi (Timsel) menyisakan 17 nama untuk melakukan Fit and Proper Tes atau Uji Kepatutan dan Kelayakan dari 38 peserta yang lolos administrasi.
Mantan wakil ketua komisioner KPID Sulut periode 2015-2018 Susan Palilingan menilai terjadi kejanggalan.
“Saya tidak mencalonkan diri, tapi saya peduli dengan daerah ini. Proses penerimaan komisioner KPID yang sedang berlangsung untul periode tahun 2024 ini ada yang tidak sesuai dengan aturan,”ungkapnya, Jumat (26/07/2024).
Ia menilai proses tahapan pendaftaran telah terjadi kesalahan.
“Pendaftaran ditutup tanggal 2 Juni 2024, tapi ada peserta yang memasukan kelengapan administrasi sesudah tanggal penutupan yaitu 3 dan 4 Juni dan anehnya dinyatakan lolos,”kata Susan.
Kejanggalan berikutnya menurut Susan, sesuai dengan PKPI nomor 1 tahun 2014, pasal 23 ayat 2 tak dipatuhi.
“Jumlah yang masuk ke FPT itu harusnya 3 kali lipat atau minimal 2 kali lipat dari jumlah anggota KPI Daerah.
Anggota KPID Sulut saat ini 7 orang,
Berarti yg masuk FPT itu 21 atau 14.,”tegas Susan.
Menanggapi ini, Ketua Komisi I DPRD Sulut Fabian Kaloh menyatakan telah dikonsultasikan dengan KPI RI dan ingin ini selesai dan terbuka, Komisinya akan gelar Hearing atau Rapat Dengar Pendapat (RDP).
“Tapi agar tidak bertele-tele, Senin awal pekan ini, Komisi I akan gelar RDP bersama pihak yang terkait dan juga dengan beberapa orang yang berkeberatan agar terbuka,”tegas Kaloh.
