banner kpu

Antrian Panjang Di SPBU,Tuuk Minta Kapolda Basmi “Siluman” Solar

0

SULUT – Dua minggu pasca Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPRD Sulut dengan manajemen PT Pertamina Wilayah Sulawesi Utara bahas antrian panjang di SPBU efek kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Solar, Jems Tuuk Interupsi rapat paripurna,Senin (24/06/2024).

Kata Tuuk, dalam RDP tersebut, dirinya merasa heran dengan pernyataan manajemen Pertamina terjadinya kelangkaan akibat Punic Buying atau pembelian berlebihan dari para sopir truk.

“Siapa sopir truk yang dimaksud, pihak pertamina tidak mampu menunjukan identitas atau sopir truk yang dimaksud,”tegas politisi PDIP yang memang dikenal kritis ini.

Ia pun menyatakan bahwa kelangkaan tersebut ada “siluman” di suplai BBM Solar khususnya yang bersubsidi.

“Stok suplai dari Pertamina Pusat untuk Sulut tidak pernah berkurang. Disaat ada perayaan hari raya keagamaan, keberadaan BBM Solar aman terjamin tanpa ada antrian panjang,”lugasnya.

Disaat perayaan keagamaan lewat, Kata Tuuk antrian panjang di SPBU dan kelangkaan BBM Solar “kambuh” lagi.

Menurut Tuuk, Alasan klasik Pertamina Punic Buying tersebut mengkambing hitamkan sopir truk tak logis baginya.

“Jika sampai dengan 1 Juli Pertamina tidak bisa menstabilkan keadaan ini, Saya salah saru anggota fraksi PDI Perjuangan mengajak seluruh sopir-sopir truk tutup jalan-jalan yang ada di Sulawesi Utara sebagai protes,”tegasnya.

Tuuk menyampaikan dua solusi, yang pertama Satuan Tugas (Satgas) BBM yang ada mendatangi dan minta bantuan Polda Sulut.

Namun cara jitu dan satu-satunya solusinya agar tidak berulang adalah campur tangan dari Kapolda Sulut.

“Sekali Kapolda bicara langsung tuntas, sabda Kapolda itu luar biasa pengaruh bagi masyarkat,”tandasnya.

Menanggapi ini, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw tegaskan sudah masuk radar identifikasi prioritas penyelesaiannya.

“Masalah antrian BBM ini sudah jadi perhatian khusus dari Gubernur sejak dari hari sabtu pak gubernur sudah berkoordinasi dengan pak Kapolda sedang dicarikan bagaimana solusinya untuk mengantisipasi kelangkaan atau antrian ini,”jelas Steven Kandouw.

Ditegaskan Kandouw, persoalan ini juga terjadi di provinsi lain di Sulut sendiri untuk kuota BBM tidak dikurangi.

“Sebab pada intinya kuota kita untuk BBM dari pertamina itu sesuai tidak ada dikurangi, sedang dicari Jalan bagaimana cara sehingga tidak terjadi antrian,”ucap Steven Kandouw.

Salah satu solusi yang kini tengah diupayakan kata Kandouw adalah dengan menetapkan SPBU Khusus.

“Antara lain tadi saya sempat dengar sudah dibahas supaya menetapkan SPBU khusus, tidak lagi ada yang didalam kota tapi di luar kota saja dan ada cara-cara lain yang sedang di elaborasi bersama supaya kejadian ini tidak berulang-ulang.