Bawaslu Sulut Diminta Waspadai Politik Uang, Krisdayanto : Turun Patroli

0

SULUT – H minus tiga akhir masa kampanye dan memasuki tahapan masa tenang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Badan Pengawas Pemilu (Banwaslu) Sulut makin pertajam pengawasan.

Krisdiyanto Maradesa mengatakan dimasa tenang nanti akan jadi ajang kerja ekstra bagi jajaran Bawaslu Sulut.

Ini disampaikannya saat menjadi narasumber di kegiatan Bawaslu Sulut tentang rapat pengawasan pemilu partisipatif dalam rangka pengawasan tahapan kampanye, rapat umum, iklan di media massa cetak, media massa elektronik dan media daring pada pemilu 2024 di Sulut, Selasa (7/2/2024) di salah satu hotel di Kabupaten Minut.

Menurut Krisdayanto di masa tenang ini diidentifikasinya akan banyak terjadi pelanggaran yaitu politik uang.

“Cara jitu untuk mencegah dan mengawasi terjadi politik uang adalah dengan turun patroli melakukan pengawasan langsung, turun dijam yang telah diidentifikasi waktu penyaluran politik uang,”kata Krisdayanto.

Ia menganjurkan agar Bawaslu minta pendampingan dari pihak kepolisian bagi para pengawas dilapangan.

“Minta dukungan kepolisian demi keamanan dan keselamatan para petugas dilapangan,”tegasnya.

Yang terpenting menurut Kridayanto, keterlibatan selyruh stakeholder dalam pengawasan untuk menghasilkan Pemilu yang berintegritas.

Krisdayanto juga merasa perihatin dengan keamanan dan keselamatan para pengawas dilapangan.

“Setahu saya, pekerjaan dan tanggung jawab para pengawas Pemilu telah kerja ekstra, bahkan banyak yang mengalami intimidasi bahkan diwajibkan untuk berhati-hati dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada pidana,”jelasnya.

Disampaikan Krisdayanto, Bawaslu punya keterbatasan kewenangan.

“Bawaslu itu punya tangan terbatas karena hanya sampai pada tingkatan rekomendasi untuk ditindaklanjuti oleh stakeholder terkait,”lugasnya.

Krisdayanto juga menghimbau agar netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) jangan dimanfaatkan oleh penguasa.

“Kenyataan politik, yang berkuasa akan memainkan perannya,”tandasnya.