Untuk Apa Program Makan Siang Gratis di Sekolah, Ini Penjelasan Andhika Baramuli
MINUT_Andhika Yahya Santiago Baramuli, LLB (Hons), MSc calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Sulawesi Utara Dapil Minahasa Utara–Bitung dari Partai Golkar nomor urut 2 terus turun menyerap aspirasi dan mengedukasi masyarakat.
Disela-sela kunjungannya menjumpai masyarakat, salah satu yang menjadi pertanyaan dan diskusi yakni tentang program makan gratis.
Dalam kesempatan ini, Andika menyampaikan, program makan siang gratis atau yang secara akademis umum disebut “universal school meals.
“Program makan siang dan susu gratis merupakan salah satu program yang strategis dan unggul dalam mencerdaskan anak Indonesia dan sesuai data program makan siang di sekolah telah di implementasikan di 76 negara dengan bentuk serta implementasi yang bervariasi. Namun ciri khas umumnya adalah penyelenggaraan yang difokuskan di ruang lingkup sekolah,” ujarnya.
“”Untuk apa sih program ini, singkat saya, kalau saya saat dulu sekolah, kalau lapar itu tidak bisa fokus belajar. Rasa susa sekali mau bahitung itu rumus matematika kalau tape puru so babunyi,” tambah Andika yang merupakan Alumnus Bachelor of Law dari Aberystwyth University, Wales Kerajaan Inggris, dan Magister in Management dari Imperial College London.
Lanjut dijelaskannya, salah satu tujuan utama dari program ini adalah untuk menjawab tantangan food insecurity di tingkat micro, khususnya di lingkup keluarga. Food insecurity/ketidakpastian pangan adalah situasi dimana terjadi ketidakpastian ada atau tidak ada, maupun tidak cukupnya makanan untuk memenuhi gizi sehari-hari.
‘Jadi kalau harus pilih antara tersajinya makanan yang bergizi dengan kebutuhan lainnya, ini sudah termasuk situasi food insecurity. Situasi ini bisa terjadi karena berbagai faktor, tapi dalam konteks program makanan di sekolah, umumnya terfokus untuk menanggapi faktor ekonomi di level keluarga yang menyebabkan masyarakat tidak dapat memenuhi gizi anak sehari-hari,” jelas Andika.
Menurutnya, pemenuhan gizi yang diberikan kepada anak kita, sangat berperan dalam membentuk masa depannya. Dengan adanya program makan siang gratis di sekolah. Maka secara masif dan menyeluruh, terdapat efek langsung kepada pemenuhan gizi kepada anak-anak kita. Minimal saat sekolah, tidak ada lagi yang namanya anak kelaparan saat belajar.
“Karena kesehatan tubuh, perkembangan otak, peningkatan kapasitas belajar dan memastikan mereka tidak merasa lapar adalah beberapa efek positif dari program makan siang gratis di sekolah. Semoga kedepan program serupa dapat di implementasikan oleh pemerintah secara masif agar mendukung sumberdaya manusia yang mumpuni dalam realisasi Indonesia Emas 2045,” tandas Andika Baramuli.
(Rommy Immora)