SULUT – Pengurus Persatuan Wartwan Indonesia (PWI) Sulawesi Utara, bekukan kepengurusan Kelompok Kerja (Pokja) PWI Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Minggu 5 Maret 2023.
“Tentu pembekuan tersebut punya dasar.Sebab, pembekuan tersebut kewenangan penuh Pengurus PWI Sulut.Terima kasih kepada Ketua Pokja PWI Bolmong dan jajaran yang sudah melaksanakan tugas hampir setahun,” kata Ketua PWI Sulut Drs Voucke Lontaan, di Manado.
Voucke menilai selama hampir setahun, ada beberapa program kegiatan yang dilaksanakan Pokja PWI Bolmong, seperti memperingati Hari Pers Nasional 2023, di Kabupaten Bolaang Mongondow.
“Tentu kegiatan yang dilakukan patut saya memberikan apresiasi. Sebab, selama HPN sejak tahun 1946 baru kali ini sejumlah wartawan anggota PWI di Kabupaten Bolmong, merayakan HPN dengan berbagai kegiatan. Sebagai Ketua PWI Sulut tentu saya salut ya buat Pokja PWI Kabupaten Bolaang Mongondow,” kata Voucke.
Sementara itu Mantan Anggota Pokja PWI Bolmong Ali Kobandaha menyampaikan terima kasih atas keputusan yang tepat dari Ketua PWI Sulut. Namun menurut mantan anggota pokja ini disisi lain hal ini menjadi tamparan bagi semua yang ada di struktur Pokja PWI Bolmong.
Secara kolektif harus menanggung konsekuensi dari polemik internal. Keputusan yang diambil Ketua PWI Sulut, dalam pandangan saya secara pribadi, menegaskan atas ketidakmampuan, ketidakpahaman dan ketidaktahuan kita semua yang ada di struktur Pokja PWI Bolmong dalam berorganisasi ujar Ali.
Ali menegaskan sebagai wartawan, secara pribadi saya merasa tidak ada yang dapat di banggakan oleh semua yang ada di struktur Pokja meski telah lahir keputusan pembekuan pengurus.
“Ternyata kita semua, sama sama tidak tahu berorganisasi sehingga harus menelan sangsi organisasi demi penyelamatan kondisi yang terjadi saat ini”.
Kalau kita semua paham berorganisasi, dinamika yang terjadi, polemik yang muncul, perbedaan pendapat yang muncul ke permukaan, tentu dapat diselesaikan dengan jalan musyawarah yang baik yang didasari pada niat baik untuk perbaikan organisasi. Dinamika dalam organisasi adalah hal yang mendewasakan cara berpikir dan bersikap agar menjadi bijak dalam menyikapi persoalan.
Dengan kejadian ini, tidak ada salahnya mari kita semua melakukan instrospeksi diri dan evaluasi.
“Kita masih butuh banyak belajar kepada Ketua PWI Sulut, senior kita semua, yang begitu tenang menyikapi polemik Pokja Bolmong. Tegas mengambil sikap dan adil memberikan keputusan. Salut dan salam hormat saya kepada Ketua PWI Sulut “.
Terahir Pendapat saya, merawat pertemanan, hubungan baik dan perkawanan, jauh lebih bernilai di bandingkan melegalkan polemik dalam tubuh organisasi PWI.
Mari kita rawat bersama silaturahmi yang baik dan kita sudahi semua ini dengan membangun lagi kebersamaan, kekompakan dan persahabatan ucap Ali Kobandaha. (Dp)