KOTAMOBAGU – Siapa yang tidak kenal dengan kompor minyak tanah merek Hock, konon kompor yang sangat legendaris ini dikenal dengan api birunya. Tapi masa jaya kompor Hock perlahan redup seiring dengan dicabutnya subsidi minyak tanah, dan sejak saat itu kebanyakan warga mulai menggudangkan kompor Hock miliknya.
Berbekal pengalaman bekerja di Perusahaan Regulator Gas, Dodi Darmansyah Tungkagi Warga Kelurahan Mongondow, Kecamatan Kotamobagu Selatan. Bak profesor merancang kompor, di tangannya kompor minyak tanah disulap menjadi kompor gas yang dia beri nama Kompor Gas Modifikasi.
“Selama Empat Tahun saya mendalami ilmu per-kompor-an bidang Konsultan kompor gas di Makassar Sulawesi Selatan. Kemudia dari situ saya belajar mulai dari servis sampai terfikir ide untuk membuat Kompor modifikasi dengan berbagai variasi warna,” teranya kepada media ini,Minggu 19 Desember 2020
Sebelum membuka usaha di ruko, dirinya mulai usaha ini di Rumah selama dua Tahun. “Sejak bulan Mei 2020 kompor modifikasi ini mulai banyak diincar warga Kotamobagu, bahkan sampai keluar Daerah dan Provinsi,” katanya.
Dikatakanya, selain menjual kompor Modifikasi dirinya juga mengunakan sistem tukar tambah. “Jadi kompor milik warga, kemudian untuk pemantik dan cat sudah disediakan ditempatnya,” tambahnya.
Untuk tarif modifikasi tergantung dengan ukuran kompor yakni mulai dari 250 ribu hingga 350 ribu rupiah. “Untuk ukuran tukar tambah kompor 14-24 sembu 250 ribu. Kompor 32 sumbu 350 ribu. Sudah termasuk cat,stiker dan warna bisa disesuaikan dengan permintaan,” tandasnya.
Untuk pemesanan bisa langsung datang di Rukonya bertempat di pertigaan Kelurahan Mongondow depan tugu, dibuka dari jam 07.00 sampai 20.00 Wita, atau bisa juga lewat media sosial Facebook : Servis kompor gas dan via Whatsapp : 082293133213/082192349281.