Selesaikan Hutang BPJS Tahun 2024 Senilai Rp 1, 6 Miliar, Habriyanto Apresiasi Pemkot Bitung
BITUNG—Pemerintah Kota Bitung kembali mendapat apresiasi dari berbagai kalangan atas komitmennya dalam memberikan perlindungan kesehatan bagi warganya.
Meskipun menghadapi tantangan fiskal dan kondisi keuangan yang belum sepenuhnya stabil, Pemkot tetap memprioritaskan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) lewat BPJS Kesehatan, khususnya bagi masyarakat kurang mampu.
Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah dengan melunasi tunggakan pembayaran ke pihak BPJS Kesehatan.
Dan pembayaran itu adalah pelunasan sisa hutang tahun 2024 senilai Rp 1,6 Miliar.
Kebijakan ini dinilai sebagai langkah strategis agar kepesertaan BPJS milik masyarakat prasejahtera tetap aktif, sehingga bisa digunakan kapan saja saat membutuhkan layanan medis.
“Kami mengapresiasi Pemerintah Kota Bitung yang tetap mengutamakan kesehatan rakyatnya. Ditengah kondisi keuangan yang belum stabil, mereka tidak abai. Justru hutang kepada penyelenggara BPJS dilunasi agar peserta yang dibiayai pemerintah tetap bisa berobat dengan tenang,” ujar Habriyanto Ahmad.
Lanjut Habriyanto, langkah ini juga menunjukkan keseriusan Pemkot Bitung dalam mendukung program nasional di bidang kesehatan.
Dengan terus mengupayakan ketersediaan anggaran untuk jaminan kesehatan, pemerintah daerah secara langsung memperkuat akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dasar hingga lanjutan.
“Selain pelunasan kewajiban, Pemkot Bitung juga diketahui aktif melakukan sosialisasi terkait hak dan manfaat kepesertaan BPJS kepada masyarakat, khususnya di wilayah kelurahan dan perkampungan terpencil,” tambah Habriyanto Ahmad.
Hal ini kata dia, bertujuan untuk memastikan bahwa program ini tidak hanya hadir sebagai formalitas, tetapi benar-benar dimanfaatkan oleh warga yang membutuhkan.
Dengan langkah konkret ini, Bitung menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya memastikan keberlangsungan perlindungan sosial di bidang kesehatan.
“Jaminan kesehatan bukan sekadar janji, tetapi menjadi kenyataan yang dirasakan langsung oleh warga, terutama mereka yang selama ini kesulitan mengakses layanan medis karena keterbatasan biaya,” katanya.