BITUNG — Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Bitung bakal melakukan aksi demo menuntut hak mereka segera dibayarkan.
Aksi demo itu rencananya akan dilaksanakan Senin 13 Mei 2024 pukul 10.00 wita dengan titik kumpul di patung ikan.
“Ini hanya bentuk ungkapan hati para ASN yang sudah lama ditahan. Jika tidak melakukan aksi, takutnya gaji 13 juga akan di ‘akalin’. Dan menurutnya hal itu wajar dilakukan karena selama ini ASN sudah menjerit terkait keterlambatan pembayaran hak-hak,” ujar salah satu ASN yang meminta namanya tidak ditulis.
Ditanya soal siapa yang mengkoordinir aksi tersebut, dirinya tidak mengetahui. Namun kata dia, aksi demo itu bakal tidak dilaksanakan jika pemerintah Kota Bitung sudah membayar apa yang menjadi hak para ASN.
“Sampai hari ini saya belum mengetahui siapa menjadi koordinator aksi tersebut. Tetapi jika hak ASN seperti TPP bulan Maret, selisih kenaikan gaji 8%, 50% tambahan sertifikasi, sertifikasi triwulan I dan gaji Mei dibayarkan pekan depan, maka kemungkinan aksi itu tidak jadi dilaksanakan,” jelasnya, Sabtu (4/5/2024).
Dirinya juga mendapat informasi bahwa sudah ada dana yang yang masuk di Kas Daerah sebesar Rp 20 Miliar pada hari Jumat sore. Semoga saja pekan depan semua bisa direalisasikan.
“Saya dapat informasi ada uang masuk Rp 20 Miliar di Kas Daerah Jumat sore. Kami berharap hak-hak pegawai segera direalisasikan,” katanya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bitung, Oktovianus Tumundo saat dikonfirmasi terkait adanya aksi demo ASN pada tanggal 13 Mei 2024, Tumundo hanya mempertanyakan soal ijin aksi tersebut.
Pasalnya jika aksi demo itu jadi dilaksanakan maka, pihaknya akan mendapat tembusan dari Polres Bitung.
“Apakah sudah ada ijin dari Polres Bitung? Jika sudah ijin pasti kami dapat informasi untuk mengeluarkan rekomendasi, itupun kalau mereka minta rekomendasi,”ujar Oktovianus Tumundo.
Sementara Kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kota Bitung, Forsman Dandel ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait rencana aksi demo ASN enggan menanggapi.
Pesan WhatsApp yang dikirim sudah dibaca namun belum direspon sampai berita ini dipublish.(Paulus Marinu)