Galian C Berujung Krisis Air Bersih Bagi Masyarakat 

0

BITUNG, Indo-news.id — Kebocoran serius pada pipa air milik Perumda Air Minum Duasudara kembali menjadi sorotan publik setelah insiden di Kelurahan Apela, Kecamatan Ranowulu, pada Sabtu (22/11/2025). 

Pipa distribusi utama perusahaan daerah tersebut diduga rusak akibat aktivitas alat berat excavator yang melakukan pekerjaan galian C di wilayah itu. 

Dampaknya langsung terasa oleh masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Pemerhati Kota Bitung, Sany Kakauhe, menjadi salah satu pihak yang paling vokal menyoroti kejadian ini.

Ia menilai kerusakan pipa tersebut bukan sekadar kelalaian teknis di lapangan, tetapi merupakan bukti bahwa aktivitas galian C telah memberikan sejumlah dampak negatif, baik terhadap lingkungan maupun layanan publik yang vital.

“Sudah merusak lingkungan juga memberikan dampak lain bagi masyarakat yang alami gangguan pasokan air,” tegas Sany. 

Lebih lanjut Ia menilai situasi ini menunjukkan bahwa aktivitas galian C di Apela patut dipertanyakan, khususnya menyangkut keabsahan perizinannya.

Sany mendesak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bitung untuk segera turun ke lapangan melakukan pemeriksaan. 

“DLH harus mengecek apa benar galian C tersebut ada izin atau tidak. Jika tidak ada izin, masyarakat meminta pihak kepolisian untuk menghentikan aktivitas tersebut,” ujarnya.

Menurut Sany, kasus ini bukan hanya masalah pipa bocor, tetapi menyangkut keselamatan lingkungan dan hak masyarakat atas layanan publik yang layak. 

Sany menilai jika aktivitas galian C dilakukan tanpa pengawasan ketat, maka risiko kerusakan infrastruktur akan terus berulang.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Bitung, Merianti Dumbela, ketika dikonfirmasi menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut. 

“Nanti mo cek dulu,” singkat Dumbela yang memastikan DLH akan memulai pengecekan lapangan dalam waktu dekat.

Gangguan layanan air bersih akibat kebocoran pipa ini menambah daftar panjang keluhan masyarakat terkait dampak tambang galian C di Kota Bitung. 

Warga berharap pemerintah bertindak cepat agar kerusakan tidak meluas dan suplai air bersih dapat segera dipulihkan.

Kasus ini juga membuka kembali perdebatan mengenai penataan aktivitas pertambangan rakyat dan industri di Bitung. 

Tanpa pengawasan yang kuat, infrastruktur publik dipandang akan terus terancam—dan masyarakat menjadi pihak yang paling dirugikan.