HEBAT, Polres Bitung Tangkap Dua Terduga Pelaku Mafia BBM Subsidi
BITUNG — Keseriusan Polres Bitung dalam penindakan terhadap para mafia BBM jenis solar, yang banyak merugikan masyarakat patut di apresiasi.
Hal itu terbukti ketika Unit Tipidter Polres Bitung mampu mengungkap kasus dugaan penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi, di wilayah Kelurahan Manembo-nembo, Kecamatan Matuari, Kota Bitung, pada Minggu (25/2/2024), sekitar pukul 13.00 WITA.
Kapolres Bitung AKBP Albert Zai melalui Kasi Humas Iptu Iwan Setiyabudi mengatakan, melalui pengungkapan itu, petugas berhasil mengamankan dua terduga pelaku yakni JMW (34) dan JM (42), keduanya warga Kecamatan Matuari.
“Berawal pada Sabtu (24/2/2024), petugas mendapat informasi terkait dugaan praktek penyalahgunaan BBM jenis solar bersubsidi di wilayah Kelurahan Manembo-nembo, Kecamatan Matuari,” kata Iptu Iwan.
Informasi diperoleh, terdapat beberapa mobil bermesin diesel yang diduga sering membeli BBM jenis solar bersubsidi disebuah SPBU di Manembo-nembo Bawah.
“Pemilik mobil tersebut lalu memindahkan BBM kepada pembeli dari tangki mobil, selanjutnya ditampung dalam galon atau jeriken. Setelah itu mobil-mobil tersebut kembali antri di SPBU untuk membeli BBM jenis solar bersubsidi sesuai kuota barcode yang ada di aplikasi My Pertamina,” jelas Iptu Iwan.
Usai mendapat informasi, petugas dipimpin langsung oleh Kasatreskrim Polres Bitung Iptu Gede Indra Asti, melakukan penyelidikan dan pengembangan di lapangan.
“Kemudian pada Minggu siang, petugas memantau lokasi yang diduga menjadi tempat mobil-mobil mencurigakan tersebut untuk memindahkan kembali BBM jenis solar bersubsidi dari dalam tangki,” ujar Iptu Iwan.
Setelah dilakukan pemeriksaan tempat, petugas berhasil mengamankan dua unit mobil berisi BBM jenis solar bersubsidi yang sudah ditampung dalam jeriken.
Adapun barang bukti yang disita yaitu, 1 unit mobil Rino Box dengan warna box silver dan kepala mobil berwarna biru. Didalamnya terdapat 14 jeriken berisikan BBM jenis solar bersubsidi, dengan kapasitas 25 liter per jeriken, 1 jeriken berisikan BBM jenis solar bersubsidi (hanya terisi setengah), dan 20 jeriken kapasitas 25 liter yang masih kosong.
“Barang bukti lain yaitu, 1 unit mobil truck warna merah bermuatan 9 jeriken yang berisikan BBM jenis solar bersubsidi dengan kapasitas 25 liter per jeriken, dan 16 jeriken berkapasitas 25 liter yang masih kosong. Kasus ini dalam pengembangan lebih lanjut,” pungkas Iptu Iwan. (Paulus Marinu)