Tekan Kenaikan Harga Bumbu Dapur Dan Komoditas Strategis, Yulius Selvanus Operasikan Kios TPID Bagi Warga Penghasilan Rendah
SULUT – Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren inflasi pangan di Sulut cenderung meningkat hingga 5-7% menjelang akhir tahun akibat permintaan tinggi dan gangguan cuaca.
Ini juga kian diperparah dengan adanya aksi spekulan, tengkulak, atau kartel pedagang yang memanfaatkan momen seperti ini.
Masyarakat Sulawesi utara (Sulut) dengan penghasilan rendah ditengah inflasi atau kenaikan harga yang menjadi penyakit musiman jelang Natal dan Tahun Baru, Gubernur Yulius Selvanus tak berpangku tangan membiarkan persoalan tersebut.
Akhir-akhir ini terjadi lonjakan haraga bahan pokok dan bahan bumbu dapur, Gubernur Yulius Selvanus lakukan tindakan proaktif lakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Bersehati Kota Manado, Jumat (12/12/2025).
Dalam sidak tersebut, Gubernur lakukan peluncuran resmikan kios tim pengendali inflasi daerah (TPID) khusus disediakan bagi warga dengan penghasilan rendah ini adalah komitmen pemerintah daerah untuk menjaga daya beli warga di tengah tekanan ekonomi global.
Fokus utama Kios TPID ini adalah komoditas strategis yang sering mengalami gejolak harga saat hari raya, seperti beras, minyak goreng, telur ayam, daging sapi dan ayam, serta bumbu dapur khas Sulawesi seperti cabai rawit (rica) dan bawang merah.
“Saya ingin memastikan sendiri bahwa stok aman dan harga tidak melambung tak terkendali. Masyarakat Sulut harus bisa merayakan Natal dengan tenang, tanpa khawatir dompet jebol,” ujar Gubernur Yulius.
Kios TPID ini bukan sekadar toko biasa tapi dirancang sebagai instrumen pengendali inflasi yang langsung menyentuh akar masalah.
Melalui kerjasama dengan Bulog dan distributor utama, kios ini menyediakan bahan kebutuhan pokok dengan harga di bawah rata-rata pasar, seringkali hingga 20-30% lebih murah untuk menstabilkan pasokan dan mencegah spekulan memanfaatkan momen libur.
“Ini adalah langkah intervensi nyata dari pemerintah provinsi. Jika harga di luar kios mulai naik, masyarakat punya alternatif aman di sini. Kios TPID Maju akan menjadi penyeimbang pasar, memastikan inflasi tetap terkendali,” tambah Gubernur Yulius.
TPID Sulut, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2015, telah memperkuat peranannya dengan pemantauan harian stok dan harga melalui aplikasi digital terintegrasi.
Dengan peluncuran ini, Pemerintah Provinsi Sulut tidak hanya menunjukkan responsivitas terhadap isu ekonomi lokal, tapi juga model inovasi yang bisa ditiru daerah lain di Indonesia.
Langkah Gubernur Yulius ini diharapkan mampu menekan inflasi regional di bawah target nasional 3-5%, memastikan perayaan akhir tahun berjalan meriah tanpa beban finansial berlebih bagi masyarakat.
