Bahas KUA PPAS 2026, Jeane Laluyan Obrak Abrik 33,7 Miliar Anggaran Distanak Tak Sentuh Petani
SULUT – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) dikritik Komisi II DPRD Sulut karena menganggarkan Rp33,7 Miliar untuk penggunaan anggaran di tahun 2026 karena dianggap tidak menyentuh kepentingan Petani.
Dalam pembahasan Komisi II bersama Distanak Sulut terkait Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) untuk APBD tahun 2026, Jeane Laluyan melihat rincian anggaran dinas tersebut dengan tujuh program prioritas lebih pada kepentingan internal dinas.
“Pagu anggaran sekitar Rp33,7 miliar, kegiatan itu hanya mewakili internal dinas tersebut. Tujuh kegiatan, saya tidak melihat di sini bahwa ada program yang langsung menyentuh masyarakat, apalagi ini kan untuk dinas pertanian dan peternakan. Saya mengerti juga adanya efisiensi,” ujar Laluyan dihadapan Kadis Pertanian dan Peternakan Sulut, Nova Pangemanan.
Laluyan sesalkan usulan anggaran Distanak dibawah kepemimpanan Kepala Dinas Nova Pangemanan tak menunjukan keberpihakan dan keperluan masyarakat khususnya petani.
catatan penting dilontarkan Laluyan untuk Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut dibawah kepemimpinan Nova Pangemanan.
“Kita ini digaji oleh masyarakat, jadi harusnya program-program itu kembali kepada masyarakat. Jangan hanya ada program pemeliharan kendaraan dinas, outsourcing petugas kebersihan, ATK, rapat kerja daerah, pertemuan data statistik tanaman pangan dan holtikultura. Trus ke siapa? Dalam satu tahun itu berarti hanya mau pinter sendiri, trus edukasi ke masyarakat apa?,” tandas Laluyan di rapat, sembari mengingatkan juga untuk dinas-dinas yang lain agar ada program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Disorot Legislator dapil Manado ini, tujuh kegiatan tersebut lebih pada mengatur internal dinas itu.
“Misalnya bagaimana menggaji karyawan yang ada di dinas, mengatur outsourcing nya bagaimana, ATK nya, saya hanya melihat itu. Saya tidak melihat audiensnya dengan masyarakat seperti bagaimana cara beternak dengan baik, bagaimana pembagian pupuk, seperti itu,” ujar Laluyan.
Masih oleh Laluyan walaupun dengan adanya efisiensi anggaran harus tetap bertindak bijaksana.
“Pasti ada program yang harus menyentuh rakyat,” kata Laluyan.
