Sany Kakauhe Desak Audit Dugaan Kebocoran PAD Dinas Perhubungan Kota Bitung

0

BITUNG, Indo-news.id — Sorotan tajam datang dari pemerhati Kota Bitung, Sany Kakauhe, terhadap laporan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Perhubungan Kota Bitung Tahun Anggaran 2025.

Berdasarkan dokumen yang beredar, data capaian hingga 23 September 2025 menunjukkan adanya penurunan signifikan penerimaan dari sektor parkir dan tambat labuh kapal.

Dari laporan yang diperoleh Indo-news.id, Dinas Perhubungan mencatat capaian PAD tertinggi pada Juli 2025 sebesar Rp20.650.000, namun menurun tajam di Agustus menjadi Rp13.000.000, dan kembali turun menjadi Rp11.760.000 pada September 2025.

Sementara pada pos lain, yakni penerimaan dari sektor tambat, terjadi fluktuasi serupa dengan kecenderungan menurun.

Sany Kakauhe menilai tren penurunan tersebut terlalu drastis dan patut diduga mengandung kejanggalan.

Ia bahkan menyoroti adanya potensi kebocoran dalam pengelolaan hasil penerimaan daerah di lingkungan Dinas Perhubungan.

“Kalau melihat datanya, penurunan PAD ini tidak masuk akal. Dalam waktu dua bulan bisa turun hingga hampir separuh. Harus ada audit karena ini menyangkut uang rakyat,” tegas Sany Kakauhe saat diwawancarai, Selasa (28/10/2025).

Lebih jauh, Sany meminta Inspektorat Kota Bitung segera turun tangan melakukan audit menyeluruh atas laporan realisasi PAD tersebut.

Kakauhe menilai, audit penting dilakukan bukan hanya untuk menemukan potensi penyimpangan, tetapi juga untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas kinerja keuangan perangkat daerah.

“Jangan tunggu publik hilang kepercayaan. Kalau memang ada penurunan karena faktor ekonomi atau sistem penarikan yang berubah, sampaikan ke publik. Tapi kalau ada dugaan kebocoran, harus dibuka terang-benderang,” ujarnya menegaskan.

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bitung, Oktaf Kandoli, belum memberikan tanggapan atas konfirmasi yang diajukan redaksi sejak pekan lalu. Nomor kontak yang dihubungi juga belum memberikan respon meski pesan WhatsApp sudah dibaca.

Penurunan PAD dari sektor parkir dan tambat menjadi perhatian publik, mengingat kedua sektor ini merupakan sumber pendapatan potensial bagi daerah dengan aktivitas transportasi dan pelabuhan yang cukup tinggi seperti Kota Bitung.

Pemerhati kebijakan keuangan daerah menilai, tren penurunan seperti ini berisiko terhadap target PAD kota serta mencerminkan lemahnya pengawasan di lapangan.