Tahun 2026 Belanja Modal Sulut Minimalis, Liputo Usul Lakukan Langkah Ekstrim

0

SULUT – Minimnya anggaran untuk tahun 2026, mengalami pengurangan dana transfer pusat menyebabkan anggaran belanja modal tergerus, tak ayal anggota Badan anggaran (Banggar) DPRD Sulut mengusulkan lakukan langkah ekstrim.

Seperti halnya yang disampaikan angoota Banggar Amir Liputo dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Palfon anggaran sementara (PPAS) 2026 yang fokus pada pembahasan KUA bersama tim anggaran pemerintah daerah (TAPD),Kamis (13/11/2025) diruang Paripurna.

Langkah ekstrim yang diusulkan Amir Liputo guna mendongkrak belanja modal adalah pemangkasan besar-besaran.

“Sepakat kurangi belanja Makan minum (Mami,red) semua sektor, minta dituangkan dalam nota kesepakatan, sambil memikirkan jaring pengaman untuk UMKM yang terlibat di makan minum,”lugas Liputo.

Pemangkasan selanjutnya menurutnya adalah pemotongan anggaran perjalanan dinas diseluruh perangkat daerah termasuk DPRD Sulut.

“Perjalanan dinas di seluruh perangkat daerah dan DPRD Sulut dikurangi,dapat melakukan perjalanan jika bersifat krusial dan emergency,”ucapnya.

Ia juga minta agar anggaran pembangunan bersifat monumental dan ceremonial diperkecil.

“Kegiatan seremonial dilakukan bersifat kecil tanpa mengurangi pelaksanaan giat yang direncanakan,”tegasnya.

Dari pemangkasan ekstrim ini, kata Liputo dialokasikan untuk fakir miskin dan pembangunan 10 irigasi yang ada di Sulut.

“Alokasikan ke panti jompo dan panti asuhan diplot anggaran untuk makan minum, sesuai dengan aturan, fakir miskin dan anak terlantar dan jompo dipelihara oleh negara,”ungkapnya.

Untuk 10 irigasi di Sulut segera dianggarakan untuk perbaikan untuk menunjang ketersediaan pangan.

“Jika tidak segera diperbaiki takutnya kerusakan akan makin parah dan menelan anggaran besar,”tandasnya.

Untuk diketahui, KUA PPAS yang disampaikan Gubernur untuk 2026 terdapat delapan program prioritas pemerintah provinsi Sulut di tahun 2026 yaitu,

1.Peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan SDM.

2.Peningkatan kesehatan dan kesejahteaan sosial.

3.Pembangunan infrastruktur dan penguatan sektor pertanian, perikanan dan UMKM.

4.Peningkatan pelayanan publik dan reformasi birokrasi.

5.Pengembangan pariwisata dan budaya berbasis kearifan lokal.

6.Stabilisasi keamanan dan ketertiban masyarakat.

7.Pemenuhan energi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

8.Peningkatan ekonomi dan investasi daerah.

KUA-PPAS Tahun 2026 yakni, pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp.3.165.235.721.995,

belanja daerah direncanakan Rp.2.974.612.390.563.

Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan sebesar Rp.20.000.000.000,

Pengeluaraan pembiayaan sebesar Rp.210.623.331.432