Solar Langka, Sopir Truk Demo DPRD Sulut
SULUT – Akibat kelangkaan BBM jenis Solar
,ratusan sopir tergabung dalam Aliansi Sopir Dump Truck (ASDT) Sulut gelar aksi unjuk rasa.
Kurang lebih 250 unit Truck yang ikut dalam aksi demo ini menutupi jalan diseputaran kantor DPRD Sulut,Senin (29/09/2025).
Aksi unjuk rasa ini meminta penjagaan ketat dari pihak aparat hukum, BPH Migas bersama Pemerintah Kabupaten/Kota terhadap SPBU yang beroperasi di Wilayah Manado, Minahasa Utara, Bitung, Tomohon, Tondano, Minahasa tenggara guna pengawasan penyaluran BBM Solar subsidi tepat sasaran.
Tegas para pengunjuk rasa ini minta agar kepala BPH Migas dan Pertamina Sulut dicopot karena dinilai tidak mampu melaksanakan fungsi pengawasan di setiap SPBU.
Meminta Kapolda Sulut untuk bantu perketat pengawasan di setiap SPBU, karena diduga adanya praktek penyalahgunaan gunakan Solar subsidi yang dilakukan oleh petugas SPBU.
Meminta Gubernur dan pertamina membentuk tim pengawasan BBM Solar subsidi yang melibatkan BPH Migas/APH serta perwakilan organisasi dump truck
Meminta kepada pihak pertamina untuk mempermudah pengurusan barcode Solar subsidi.
Mereka menyatakan jika masih mengalami kesulitan dalam mengisi BBM Solar, maka akan kembali melakukan unjuk rasa dengan menggerakkan seluruh anggota asosiasi di Sulawesi Utara.
Serta meminta gubernur mempermudah pengurusan pengurusan ijin galian C (material pasir, batu dll) karena galian c merupakan salah satu sumber pendapatan bagi kami supir angkutan material.
Menanggapi ini, Ketua Komisi II DPRD Sulut Inggried Sondakh berterimakasih atas aapirasi dari Masyarakat terutama para Sopir untuk memudahkan DPRD Sulut menindaklanjuti persoalan yang ada.
“Hal ini sangat sulit di tindaklanjuti jika tidak ada tuntutan dari masyarakat. Jujur, ini memang akan sulit. Torang musti bicara jujur teman-teman. Makanya, kami sangat bergembira ada Preasure (Tekanan,red) dari bapak/ibu,”ucapnya.
Ia juga menambahkan, aksi unjuk rasa tersebut menurut Inggried Sondakh menjadi komitmen bersama untuk ditindak lanjuti.
“Sehingga sama-sama Preasure ini akan torang berkomitmen untuk melanjutkan dalam hal yang kongkrit ini.” Tambahnya.
Inggrid pun memastikan kepada massa aksi untuk berapa lama proses ini akan di tindaklanjuti, dan massa aksi pun menjawab tiga hari kedepan tuntutan ini harus di tindaklanjuti.
“Sehingga, Besok kami akan meminta Pemerintah Provinsi untuk RDP (Rapat Dengar Pendapat) bersama-sama di Pimpin oleh Pimpinan Dewan. kemudian, boleh menghadirkan Kepolisian dan TNI,”kata Inggried.
Adapun, yang hadir menemui massa aksi saat itu dari DPRD Sulut, Ketua Komisi II, Inggrid Sondakh, bersama Anggota Dewan, Jeane Laluyan, Royke Roring, Hillary Tuwo, Eugenie Mantiri dan Abdul Gani.