Gubernur Yulius Selvanus Sukses Tingkatkan Kunjungan Wisman Ke Sulut Naik 16,80 Persen

0

SULUT – Dinas Pariwisata (Dispar) provinsi Sulawesi utara (Sulut) dibawah kepemimpinan Kepala Dinas (Kadis) Kartika Devi Tanos dengan tangan dinginnya mampu meningkatkan angka kunjungan wisatawan asing (Wisman) ke Nyiur Melambai.

Angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sulawesi Utara selang Januari sampai dengan Juli 2025 ini mengalami peningkatan 16,80 persen jika dibandingkan dengan tahun 2024 sebagaimana data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut.

Data BPS ini menginformasikan khusus pada Juli 2025 tercatat mencapai 5.903 kunjungan atau naik 24,46 persen dibandingkan Juli 2024 yang sebanyak 4.743 kunjungan.

Data tersebut baru saja dirilis Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut), Senin (1/9/2025).

BPS merinci bahwa kunjungan wisman pada Juli 2025 paling banyak dilakukan oleh wisatawan berkebangsaan Tiongkok (80,03 persen), Belanda (2,51 persen), dan Singapura (2,10 persen).

Sedangkan untuk kunjungan perjalanan wisatawan nusantara (Wisnus) pada Juli 2025 tercatat mencapai 1.401.821 perjalanan, atau naik 101,96 persen dari Juli 2024.

Dari angka jumlah perjalanan tersebut, 91,70 persen atau 1.285.462 perjalanan diantaranya merupakan perjalanan antar kabupaten atau kota di dalam provinsi (intra).

Sedangkan jumlah perjalanan antar kabupaten atau kota antar provinsi (inter) mencapai 116.359 perjalanan (8,30 persen).

”Secara kumulatif, sepanjang Januari sampai Juli 2025, jumlah perjalanan wisnus mencapai 8.161.699 perjalanan, atau meningkat 69,27 persen dibanding
periode yang sama tahun lalu.

Kadis Dispar Sulut terpantau banyak melakukan koordinasi dengan Dispar Kabupaten/kota untuk lokasi wisata untuk di promosikan.

Devi.Tanos dengan kian genjar promosikan ke negara-negara lain bahkan menggunakan hubungan relasi guna sosialisasikan daerah wisata di Sulut.

Ini juga tak lepas andil dari Gubernur Sulut Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay yang meningkatkan sumber daya alam dan budaya sebagai atraksi wisata, infrastruktur dan fasilitas pendukung seperti akomodasi dan transportasi, serta sumber daya manusia yang terampil dalam pelayanan pariwisata.

Pengembangan ini didukung oleh rencana strategis, promosi yang kuat, peningkatan kualitas layanan, dan upaya pelestarian lingkungan untuk menciptakan daya saing destinasi wisata.