SULUT – Keluhan warga Sulut akibat terjadinya lonjakan harga beras, Badan Urusan Logistik (Bulog) wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) kerahkan Satuan Tugas (Satgas) turun lapangan melakukan pengawasan dan sosialisasi.
Penegasan ini disampaikan Kepala Bulog Sulutgo Ermin Tora usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPRD Sulut,Senin (14/05/2025).
Tora mewanti-wanti bagi pedagang dan penyalur beras subsidi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tidak menaikan harga di pasaran.
Warning keras Tora ini menyusul banyaknya keluhan masyarakat terkait harga beras SPHP yang ikut melonjak bahkan hampir setara dengan beras premium.
Ia menegaskan pihaknya intens melakukan koordinasi dengan instansi terkait pemerintah daerah bersama tim satgas pangan melakukan pengecekan verifikasi serta memberikan sosialisasi kepada pengecer untuk tidak menjual diatas harga yang ditetapkan pemerintah.
“Kita tetap melakukan pengawasan terkait penjualan di pasaran, apabila mereka melanggar kita coret mereka sebagai penyalur SPHP,”tegasnya.
Tora tegaskan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah untuk beras SPHP yaitu Rp 12.500/kg.
“Kita berharap pengecer menjual mengikuti harga eceran tertinggi yakni Rp 12.500/kg, maka kita butuh pengawasan dari instansi terkait maupun pihak-pihak yang melakukan monitoring ke pasar mengawasi kondisi disana,”jelasnya.
Langkah untuk stabilkan harga dipasaran, dikatakan Tora, Bulog bersama instansi terkait untuk mendistribusikan ke masyarakat dalam bentuk gerakan pangan murah.
“Ini mulai berjalan karena kita bersama dinas maupun instansi terkait.
Untuk stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini ada 29 ribu ton,”tandasnya.