Pengepul Besi Tua Laporkan Dugaan Penganiayaan Oleh Oknum Kapten Kapal

0

BITUNG—Alen Uwen (24) diduga menjadi korban penganiayaan salah sasaran yang dilakukan oknum kapten kapal KM Armada Bahari bernama Agus.

Penganiayaan itu terjadi pada hari Rabu 8 Januari 2025 di kompleks Parigi Tofor kelurahan Bitung Tengah, kecamatan Maesa, Kota Bitung.

Atas kejadian itu, Alen Uwen didampingi sang istri mendatangi Mapolres Bitung untuk melaporkan tindakan oknum kapten kapal tersebut.

Berdasarkan laporan polisi nomor :LP/B/21/I/2025/SPKT/POLRES BITUNG/POLDA SULAWESI UTARA tanggal 9 Januari 2025 pukul 13.25 wita siang.

Bahkan pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengepul besi tua itu sudah mendatangi Rumah Sakit untuk dilakukan visum et repertum.

Visum itu kata Alen untuk kepentingan alat bukti tambahan atas dugaan penganiayaan yang dialami dirinya yang dilakukan oleh oknum kapten kapal.

Saat bersua dengan sejumlah media di salah tempat di kelurahan Madidir, Alen bercerita penganiayaan itu terjadi karena dirinya dituduh menjadi salah satu yang melakukan pencurian kopra di sebuah kapal.

Tuduhan mengarah kepada dirinya karena dianggap ikut membantu menghilangkan barang curian tersebut.

“Waktu itu saya hendak pulang. Kemudian ada dua orang yang berteriak dari air minta tolong. Saat itu saya pikir mereka tenggelam. Kami langsung bantu naikan ke parahu. Ternyata ke dua orang ini membawa kopra,” kata Alen sembari mengatakan, pengakuan dari kedua orang yang tak dia kenal ini mengaku kopra tersebut jatuh dari kapal.

Sambil menahan rasa nyeri di bahu kanan Awen juga menjelaskan, kedua orang itu meminta dirinya diantar ke Ruko.

“Ketika sampai, mereka langsung turun dan mengaku akan menjual kopra tersebut ke toko 99,” katanya.

Belum lama mereka pergi, ada seorang petugas datang menanyakan hasil curian dari dua orang tadi.

“Saya langsung bilang mereka ke toko 99 menjual kopra. Dan saya juga diminta ikut dengan petugas untuk mencari keberadaan mereka. Namun, tidak ditemukan,” kata Awen.

Sementara oknum kapten kapal yang bernama Agus saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp di nomor 0852 8224 xxxx tidak memberikan respon meski pesan yang dikirim sudah terbaca oleh yang bersangkutan.